Oleh: Mas Iwan
Ada sebuah kisah nyata, pada suatu hari seorang ibu sedang
bercengkerama dengan anak-anaknya yang sedang asyik belajar. Ia memberikan buku
gambar dan krayon kepada anak bungsunya yang masih berusia 4 tahun. Tentunya agar
si bungsu tidak mengganggu kakak-kakaknya. Tiba-tiba dia teringat belum menyiapkan makan siang untuk bapak mertuanya. Seorang
kakek tua sakit-sakitan yang tinggal di salah satu paviliun yang terpisah dari
bangunan rumah utama.
Sehari-hari
sang istrilah yang lebih banyak mengurus Bapak mertuanya. Ia mengurusnya
sebisanya, suaminya pun cukup puas dengan apa yang dilakukan sang istri untuk
ayahnya yang tidak bisa keluar dari ruangan karena kesehatan yang semakin
menurun.
Si
istri segera menyiapkan makanan dan mengantarkannya sendiri. Ia juga menanyakan
apakah ada hal lain yang ia minta. Setelah beres ia kembali menemani
anak-anaknya. Ia memperhatikan si bungsu yang sedang menggambar kotak segi
empat dengan garis-garis di dalamnya. Sepertinya ia sedang menggambar denah
rumah. “Adek sedang menggambar apa?” tanya ibu. “Ini gambar rumahku nanti kalau
sudah besar.” Jawabnya.
Kemudian
si Ibu menunjuk setiap ruangan sambil menanyakan, “Ini ruangan apa?” “Ini
dapur, ruang tamu, kamar tidur, ….” Kata si Bungsu bersemangat. Kemudian si Ibu
menunjuk gambar persegi empat yang terpisah dari denah utama, “Ruangan ini kok
ada di luar rumah?” Dengan polos si Bungsu menjawab, “Ruangan ini untuk ibu
nanti, Ibu tinggal disitu seperti Kakek yang tinggal di paviliun.”
Barulah
si Ibu tersadar dengan ucapan polos putranya. Ternyata selama ini ia dan
suaminya telah durhaka kepada orang tua. Ia bersyukur telah disadarkan oleh
putra bungsunya.
Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rosululloh bersabda, “Berbaktilah kepada kedua orang tua,
niscaya anak kalian akan berbakti kepada kalian.” (H.R. Thabrani)
1 komentar:
nice story
Posting Komentar
Silakan ber-koment-ria di sini! :)