Oleh: Mas Iwan
Wanita
adalah mahluk yang diciptakan Alloh dengan segala
keunikannya, betapa tidak? Secara fisik mereka ditakdirkan tidak lebih kuat
dari pada pria namun kenyataannya tidak selalu wanita dapat dikalahkan oleh
pria. Dalam kehidupan nyata tidak sedikit kaum pria
yang bertekuk lutut di hadapan wanita. Seolah mereka lupa akan kekuatan fisik
yang mereka miliki.
Berbicara
mengenai wanita, di bumi ini tidak ada satu agamapun yang menghargai dan
memuliakan wanita melebihi ISLAM. Islamlah
yang senantiasa melindungi kehormatan dan hak-hak wanita dengan sangat adil
meskipun tidak sedikit dari mereka (para wanita) karena kebodohannya justru
menentang perlakuan adil tersebut. Bahkan menganggap bahwa Islam adalah agama
yang diskriminatif terhadap hak-hak dan kebebasan wanita.
Salah satu hal yang paling sering
dijadikan tuduhan diskriminasi Islam terhadap wanita adalah mengenai kewajiban
mengenakan kerudung hijab seperti yang
difirmankan Alloh dalam Al Quran berikut:
“Katakanlah kepada wanita-wanita
beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan
mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa)
nampak daripadanya.’” (Qs. An-Nuur:
31)
Dan firman-Nya,
“Hai Nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah
mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Qs. Al-Ahzaab: 59)
Dan sabda Rosululloh berikut:
“Wanita itu adalah aurat, jika ia
keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya.” (Hadits shahih. Riwayat Tirmidzi)
“Ada dua golongan dari penduduk
neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti
ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi
telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita
seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun
baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Dan banyak lagi keterangan mengenai
kewajiban berhijab bagi wanita dan ancaman jika tidak berhijab. Namun seiring
dengan berubahnya zaman, seakan kini kewajiban menutup aurat bagi wanita tidak dianggap
sebagai hal yang penting atau bahkan mungkin ancaman Alloh dan Rosul-Nya
dianggap sebatas main-main saja? Wal’iyadzubillah. Acapkali kita
menyaksikan di media-media banyak sekali wanita-entah itu selebriti, model,
atau orang umum sekalipun-yang “mengobral” aurat mereka demi mendapatkan secuil
kekayaan duniawi. Mereka menjadi kaya dan terkenal karena “keberaniannya”
memamerkan apa yang mereka miliki (baca: aurat) ke semua orang. Sepertinya gemerlap
kehidupan dunia dan segala kemewahannya telah mengalahkan janji dan ancaman
Alloh .
Jika kita cermati perumpamaan dunia
dibandingkan akhirat tidaklah seberapa, bahkan dalam sebuah hadist riwayat Imam
Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah disebutkan Rosululloh bersabda, “Dunia ini dibanding akhirat
tiada lain hanyalah seperti jika seseorang diantara kalian mencelupkan jarinya
ke lautan, maka hendaklah dia melihat air yang menempel di jarinya setelah dia
menariknya kembali.”
Sungguh sangat ironis jika kita tahu
bagaimana kedudukan dunia dibanding akhirat tetapi tidak sedikit dari kita
(terutama para wanita) yang dengan “suka rela” mengorbankan akhiratnya hanya
untuk kesenangan dunia yang tidak seberapa. Secara materi dunia mereka kaya dan
bahkan memiliki segalanya tetapi mereka lupa bahwa mereka telah menghargai diri
(baca: aurat) mereka dengan begitu murahnya. Segala sesuatunya akan dimintai
pertanggungjawaban di hari akhir kelak dan siapakah yang lebih teliti
perhitungannya melebihi Alloh ? wallohu a’lam bisshowab. (iwn)
Referensi hadist:
Copas dari artikel di http://rumaysho.com/belajar-islam/muslimah/1613-wanita-yang-berpakaian-tapi-telanjang-sadarlah.html juga di http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/kemuliaan-qanaah.html
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan ber-koment-ria di sini! :)