Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Kalau Cinta Jangan Mengkhianati!


Oleh: Mas Iwan

Cinta merupakan salah satu anugerah terindah dari Alloh l kepada hambaNya. Cinta memang susah dilukiskan, tak dapat diungkapkan namun kehadirannya dapat dirasakan oleh setiap orang. Tabiat seseorang yang mencintai adalah melakukan segala hal demi membahagiakan orang yang dicintainya tersebut, dan sebaliknya ia akan senantiasa menjauhi hal-hal yang dibenci oleh orang yang dicintainya.

Dalam Islam, Rosululloh n mengajarkan kita untuk mencintai beliau melebihi diri kita sendiri. Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan, bahwa Umar bin Khathab a berkata kepada Nabi n :

لأَنْتَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِيْ . فَقَالَ : لاَ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ . فَقَالَ : لَهُ عُمَرُ : فَإِنَّكَ اْلآنَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ . فَقَالَ : اْلآنَ يَا عُمَرُ

“Sesungguhnya engkau wahai Rosululloh, adalah orang yang paling aku cintai daripada segala sesuatu selain diriku sendiri.” Nabi n bersabda, ‘Tidak, demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, sehingga aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’. Maka Umar berkata kepada beliau, ‘Sekarang ini engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’ Maka Nabi n bersabda, ‘Sekarang (telah sempurna kecintaanmu (imanmu) padaku) wahai Umar.” (HR. Bukhari VI/2445 no.6257)

Itu artinya tidak akan sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai Rosululloh n melebihi dirinya sendiri. Cinta itu bukti bukan hanya janji apalagi hanya sebatas puisi. Bukti cinta itu haruslah dengan perbuatan, tidak cukup hanya dengan karangan bunga apalagi cuma karangan cerita. Jika lisan kita telah mengatakan cinta terhadap Rosul maka sudah seharusnya tingkah laku kita pun harus sesuai dengan apa yang telah dicontohkan beliau n , Alloh l berfirman:
,

{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا}

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh” (QS al-Ahzaab:21)

Apa-apa yang disukai dan diperintahkan Rosul harus kita jalankan meskipun terasa berat dilaksanakan, dan sebaliknya apa-apa yang tidak disukai bahkan yang dilarang Rosul harus kita tinggalkan meskipun terasa menyenangkan jika kita lakukan. Saudaraku, perlu kita ketahui bahwasannya di akhirat kelak kita akan dikumpulkan bersama orang-orang yang kita cintai.

Shahabat Anas bin Malik a yang menggambarkan kegembiraan para shahabat ketika mendengar sebuah sabda Rosululloh n, Anas bin Malik berkata, “Maka kami (para shahabat) tidak pernah merasakan suatu kegembiraan setelah (kegembiraan dengan) Islam melebihi kegembiraan kami tatkala mendengar sabda Rosululloh n, “Engkau (akan dikumpulkan di surga) bersama orang yang kamu cintai”. Maka aku mencintai Nabi n, Abu bakar a dan Umar a, dan aku berharap akan bersama mereka (di surga nanti) dengan kecintaanku kepada mereka meskipun aku belum mampu melakukan seperti amal perbuatan mereka” (Mutafaqun ‘alaih)

Jika kita memang mencintai maka buktikanlah dengan ketaatan dan jangan sekali-kali kita melakukan pengkhianatan dengan kemaksiatan diantaranya dengan melakukan hal-hal yang dibenci serta dilarang Alloh dan RosulNya, semoga kita termasuk orang-orang yang dikumpulkan bersama Rosululloh n di jannah Nya kelak. (iwn)


Jika Alloh Menghendaki Kalian Pasti Menang


Oleh: Ustadz Ibnu Hasan At Thobari

 ولو يشاء الله لانتصر منهم ولكن ليبلوا بعضكم بعضا ..

Sekiranya Alloh menghendaki niscaya Dia membinasakan mereka, tapi Dia hendak mengujimu antara satu dengan yang lain (Q.S. muhammad: 4)

Sebagian kaum muslimin kadang dihinggapi perasaan ciut nyali dengan gertakan orang-orang kafir karena mereka mengira tidak ada lagi yang mampu menegakkan Islam ini, sebab disaat kaum muslimin akan bangkit untuk menegakkan Dinullah maka saat itu juga kesesatan dan kesyirikan bersatu memadamkan kembali cahaya agama ini.

Ini namanya su’udzdzan bilLaah, kita "menganggap" seolah orang-orang kafir itu dengan kemajuan teknologinya dan kekuatan militer serta persenjataannya akan mampu mengalahkan Alloh Rabbul 'Alamin.

Coba kita buka dan baca al-qur'an, apakah kita lupa dengan nasib kaum 'aad, tsamud dan penduduk rass? Kaum 'aad adalah masyarakat yang sangat maju di zamannya mereka adalah super power, dengan ilmu dan teknologinya mereka telah mampu memahat rumah-rumah dari cadas gunung berbatu, seraya berkata dengan belagu: "adakah yang lebih kuat dan lebih hebat dari kami?"

Apa yang terjadi setelah itu?

Alloh kirimkan badai yang lebih dahsyat dari kekuatan mereka, sehingga badai tersebut menerbangkan salah seorang diantara mereka ke langit lalu dihempaskan ke bumi sehingga pecah kepalanya, lalu angin masuk kedalam tubuhnya dan menyeret isi perutnya hingga seperti batang pohon kurma yang kosong. Dan azab itu tidak menyisakan satu orangpun diantara mereka

Ketika Alloh hendak membinasakan penduduk sebuah negeri yang telah membunuh seorang mu'min dari keluarga Yasin, Alloh berfirman:

 وما أنزلنا على قومه من بعده من جند من السماء وما كنا منزلين * إن كانت إلا صيحة واحدة فإذاهم خامدين

(Dan setelah dia meninggal) .. Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya, tidak ada siksa bagi mereka melainkan dengan satu teriakan saja maka seketika itupun mereka mati binasa (Q.S. yasin: 28-29)

Sungguh sangat mudah bagi Alloh menurunkan satu pasukan dari langit tapi cukup bagi Alloh mengutus satu malaikat saja kepada mereka yaitu malaikat Jibril ‘alaihissalam lalu malaikat yang mulia ini berteriak dengan satu teriakan yang menjadikan jantung mereka copot dan modar kojor koid seketika itu juga ..

Sangat mudah bagi Alloh membinasakan orang-orang kafir, akan tetapi Alloh ingin menguji orang-orang mu'min dengan keberadaan orang-orang kafir dan menguji orang-orang kafir dengan adanya orang-orang mu'min sebagaimana Alloh Firmankan didalam surah muhammad ayat 4 diatas. Apa tujuannya? Ulama mengatakan agar ada jihad, agar ada pengorbanan, agar ada mati syahid dari fihak orang mu'min sehingga dengannya Alloh akan meninggikan derajat mereka, memuliakan maqam mereka dan menjadikan mereka menjadi hamba yang dekat kepadaNya. Sementara bagi orang-orang kafir bagi mereka dua keburukan yaitu kekafiran dan perbuatan menghalangi manusia dari jalan Alloh yang dengannya mereka peroleh kehinaan mendapatkan tempat didasar neraka.

Kita ingat tentang kisah tongkatnya Nabi Musa alaihissalam yang berubah menjadi ular yang besar dan ganas menghabisi ular-ular kecil tukang sihir fir'aun. Sungguh sangat mudah bagi Alloh untuk sekaligus menghabisi fir'aun dengan ular jelmaan tongkat Nabi Musa alaihissalam itu, akan tetapi Alloh berkehendak lain yaitu menjadikan peristiwa itu sebagai ujian dan agar benturan antara yang haq dengan yang bathil tetap berlangsung dan tidak berhenti disitu ..

Sekiranya Alloh menghendaki niscaya Dia membinasakan mereka, tapi Dia hendak mengujimu antara satu dengan yang lain, dan orang-orang yang gugur di jalan Alloh, Alloh tidak akan menyia-nyiakan amal mereka, Alloh memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki kondisi mereka dan memasukkan kedalam surga yang telah diperkenalkanNya kepada mereka (Q.S. muhammad: 4-6)

Alloh Maha Kuasa menghancurkan musuh-musuhNya tanpa harus ada jihad, tanpa pengorbanan dan tanpa mati syahid dari fihak kaum mu'minin sebagaimana Alloh Maha Kuasa memberikan hidayah kepada seluruh manusia tanpa kecuali tanpa ada usaha keras dari para da'i karena sesungguhnya Alloh yang menguasai hati semua manusia sebagaimana FirmanNya:

 ولو شئنا لآتينا كل نفس هدىها

Dan jika Kami mau niscaya Kami berikan setiap jiwa hidayah baginya (Q.S. assajadah: 13)

 ولو شاء ربك لآمن من فى الأرض جميعا

Jika Rabbmu menghendaki tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya (Q.S. yunus: 99)

Namun Alloh senang melihat para da'i bekerja keras dalam rangka menuntun manusia, berjihad dengan harta dan jiwa mereka menegakkan agama Alloh, lalu Alloh berikan mereka ganjaran pahala yang agung, dan Alloh Yang Maha Tau Dan Maha Bijaksana punya tujuan dalam semua peristiwa dan semua urusan hamba-hambaNya ..

Wallaahu yaquulul haqqa wa huwa yahdis sabiil .. (iwn)

Mereka yang Kaya karena Menjual dengan Harga Murah


Oleh: Mas Iwan

Wanita adalah mahluk yang diciptakan Alloh l dengan segala keunikannya, betapa tidak? Secara fisik mereka ditakdirkan tidak lebih kuat dari pada pria namun kenyataannya tidak selalu wanita dapat dikalahkan oleh pria. Dalam kehidupan nyata tidak sedikit kaum pria yang bertekuk lutut di hadapan wanita. Seolah mereka lupa akan kekuatan fisik yang mereka miliki.

Berbicara mengenai wanita, di bumi ini tidak ada satu agamapun yang menghargai dan memuliakan wanita melebihi ISLAM. Islamlah yang senantiasa melindungi kehormatan dan hak-hak wanita dengan sangat adil meskipun tidak sedikit dari mereka (para wanita) karena kebodohannya justru menentang perlakuan adil tersebut. Bahkan menganggap bahwa Islam adalah agama yang diskriminatif terhadap hak-hak dan kebebasan wanita.

Salah satu hal yang paling sering dijadikan tuduhan diskriminasi Islam terhadap wanita adalah mengenai kewajiban mengenakan kerudung hijab seperti yang difirmankan Alloh dalam Al Quran berikut:

“Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.’” (Qs. An-Nuur: 31)

Dan firman-Nya,
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzaab: 59)

Dan sabda Rosululloh n berikut:
“Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya.” (Hadits shahih. Riwayat Tirmidzi)

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Dan banyak lagi keterangan mengenai kewajiban berhijab bagi wanita dan ancaman jika tidak berhijab. Namun seiring dengan berubahnya zaman, seakan kini kewajiban menutup aurat bagi wanita tidak dianggap sebagai hal yang penting atau bahkan mungkin ancaman Alloh dan Rosul-Nya dianggap sebatas main-main saja? Wal’iyadzubillah. Acapkali kita menyaksikan di media-media banyak sekali wanita-entah itu selebriti, model, atau orang umum sekalipun-yang “mengobral” aurat mereka demi mendapatkan secuil kekayaan duniawi. Mereka menjadi kaya dan terkenal karena “keberaniannya” memamerkan apa yang mereka miliki (baca: aurat) ke semua orang. Sepertinya gemerlap kehidupan dunia dan segala kemewahannya telah mengalahkan janji dan ancaman Alloh l .

Jika kita cermati perumpamaan dunia dibandingkan akhirat tidaklah seberapa, bahkan dalam sebuah hadist riwayat Imam Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah disebutkan Rosululloh n bersabda, “Dunia ini dibanding akhirat tiada lain hanyalah seperti jika seseorang diantara kalian mencelupkan jarinya ke lautan, maka hendaklah dia melihat air yang menempel di jarinya setelah dia menariknya kembali.”

Sungguh sangat ironis jika kita tahu bagaimana kedudukan dunia dibanding akhirat tetapi tidak sedikit dari kita (terutama para wanita) yang dengan “suka rela” mengorbankan akhiratnya hanya untuk kesenangan dunia yang tidak seberapa. Secara materi dunia mereka kaya dan bahkan memiliki segalanya tetapi mereka lupa bahwa mereka telah menghargai diri (baca: aurat) mereka dengan begitu murahnya. Segala sesuatunya akan dimintai pertanggungjawaban di hari akhir kelak dan siapakah yang lebih teliti perhitungannya melebihi Alloh l ? wallohu a’lam bisshowab. (iwn)

Referensi hadist:



Sudahkah Kita Berbakti Kepada Orang Tua?


Oleh: Mas Iwan

Ada sebuah kisah nyata, pada suatu hari seorang ibu sedang bercengkerama dengan anak-anaknya yang sedang asyik belajar. Ia memberikan buku gambar dan krayon kepada anak bungsunya yang masih berusia 4 tahun. Tentunya agar si bungsu tidak mengganggu kakak-kakaknya. Tiba-tiba dia teringat belum menyiapkan makan siang untuk bapak mertuanya. Seorang kakek tua sakit-sakitan yang tinggal di salah satu paviliun yang terpisah dari bangunan rumah utama.

Sehari-hari sang istrilah yang lebih banyak mengurus Bapak mertuanya. Ia mengurusnya sebisanya, suaminya pun cukup puas dengan apa yang dilakukan sang istri untuk ayahnya yang tidak bisa keluar dari ruangan karena kesehatan yang semakin menurun.

Si istri segera menyiapkan makanan dan mengantarkannya sendiri. Ia juga menanyakan apakah ada hal lain yang ia minta. Setelah beres ia kembali menemani anak-anaknya. Ia memperhatikan si bungsu yang sedang menggambar kotak segi empat dengan garis-garis di dalamnya. Sepertinya ia sedang menggambar denah rumah. “Adek sedang menggambar apa?” tanya ibu. “Ini gambar rumahku nanti kalau sudah besar.” Jawabnya.

Kemudian si Ibu menunjuk setiap ruangan sambil menanyakan, “Ini ruangan apa?” “Ini dapur, ruang tamu, kamar tidur, ….” Kata si Bungsu bersemangat. Kemudian si Ibu menunjuk gambar persegi empat yang terpisah dari denah utama, “Ruangan ini kok ada di luar rumah?” Dengan polos si Bungsu menjawab, “Ruangan ini untuk ibu nanti, Ibu tinggal disitu seperti Kakek yang tinggal di paviliun.”
Barulah si Ibu tersadar dengan ucapan polos putranya. Ternyata selama ini ia dan suaminya telah durhaka kepada orang tua. Ia bersyukur telah disadarkan oleh putra bungsunya.
Dari Ibnu Umar a berkata bahwa Rosululloh n bersabda, “Berbaktilah kepada kedua orang tua, niscaya anak kalian akan berbakti kepada kalian.” (H.R. Thabrani)

Dikutip dari majalah arrisalah Vol. X No. 3 Ramadhan-Syawal 1432 H/September 2010 (dengan perubahan seperlunya) –iwn--

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates