Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Hoax E-Numbers Lemak Babi


Copy paste dari catatan Ustadz  Nanung Danar Dono

Di antara sahabat2 sekalian barangkali ada yg pernah mendapatkan berita bohong di internet (hoax) ‘yang menggelisahkan’ yang bertajuk : “Kode Babi pada Makanan Kemasan (termasuk dalam ES KRIM MAGNUM)” melalui email, mailist, Facebook, Twitter, maupun SMS.
Atas saran banyak sahabat, saya diminta membuat tulisan (note) agar mudah di copy-paste sahabat2, agar bisa bersama2 kembali menenangkan umat dengan berita yang benar.

Sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah Subhanahu wata'ala.
Saya pertama kali memperoleh hoax (informasi bohong di internet) ini di sekitar tahun 2004/2005. Sekarang hoax ini muncul lagi, bahkan menyebut salah satu produk dari sebuah perusahaan terkenal di tanah air. Saya sedih...hoax ini jadi pesan berantai. Banyak saudara kita yang tidak tahu, lalu merasa wajib menyebarluaskannya.

Efeknya tentu menjadi sangat buruk,
Pertama : muncul image bahwa LPPOM MUI tidak amanah, padahal lembaga ini sudah sangat ketat sistemnya.
Kedua : umat seakan jadi sangat mudah diombang-ambingkan berita dari orang fasiq.
Ketiga : ini bisa jadi fitnah bagi perusahaan ybs. Padahal Allah dan Rasul-Nya telah melarang kita bersikap tidak adil hanya gara2 kita tidak suka dengan perusahaannya.

Maka dari itu, perkenankanlah saya menyampaikan beberapa hal sbb.:

Pertama,
Allah Subhanahu wata'ala meminta kita melakukan tabayyun (klarifikasi) jika kita mendengar berita yang meragukan. Jangan sampai kita melakukan perbuatan yang tidak baik, dan kita menyesal di kelak kemudian hari.
Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wata'ala dalam QS. Al Hujuraat (49) : 6 berikut :
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Kedua,
Ice cream Magnum dari Walls sudah memiliki Sertifikat Halal (no. 00290047180208, berlaku sd. 9 Maret 2012).
Artinya, produk tersebut telah diperiksa dengan cermat dan sangat teliti oleh para ahli (auditor) yang tergabung dalam LPPOM MUI. Emulsifier/stabilizer E472 yang dipakai perusahaan ini juga telah diteliti dan sudah dipastikan bahwa bahannya bukan dari lemak babi (http://hidayatullah.com/read/15974/21/03/2011/lppom:-kode-e472-tidak-berarti-babi.html).

Sebatas yang saya ketahui & saya yakini sbg 'bekas' Sekretaris LPPOM MUI, sangat kecil kemungkinan Walls nekad menggunakan bahan haram. Alasannya, pertama, perusahaan Walls (Unilever) adalah perusahaan raksasa. Apa iya mereka berani mempertaruhkan nama besar perusahaan mereka dgn menggunakan bahan haram. Ajinomoto cukup menjadi pelajaran berharga bagi banyak perusahaan, bahwa kalau nekad menggunakan bahan haram, maka kepercayaan masyarakat hilang (omzet penjualan Ajinomoto saat itu anjlok hingga tinggal 20%).

Ketiga,
LPPOM sangat ketat dalam melaksanakan audit halal. Saat ini terhadap setiap perusahaan yang menghendaki Sertifikat Halal (SH) diberlakukan kewajiban untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH). Ini adalah sistem yang HARUS diterapkan perusahaan yang minta SH. Perusahaan yang bersangkutan harus membuat sistem tertulis yang diberlakukan untuk menjamin status kehalalan seluruh bahan baku dan prosesnya.

Keempat,
Tentang 'Kode Babi Pada Makanan Kemasan', maka saya sampaikan bahwa informasi tentang E-numbers (E-codes) ini jelas keliru. Saya juga pernah berbincang dengan Prof. Umar Santoso (FTP UGM Yogyakarta dan Wakil Direktur LPPOM MUI DIY), dan beliau menyatakan bahwa data-data tentang E-number tsb banyak yg tidak benar.

E-numbers tidak semuanya berasal dari lemak hewan. Ada E-number yang berasal dari bahan nabati, bahan tambang, bahkan bahan sintetis. E-number yang berasal dari hewan, tidak hanya berasal dari lemak, namun juga berasal dari senyawa lain maupun organ tubuh tertentu, seperti : tulang, kulit, telur, susu, dll. E-numbers tidak semuanya emulsifier/stabilizer, apalagi lemak babi. Ada E-number yang berupa senyawa pewarna, senyawa pengawet, senyawa pengasam, senyawa antioksidan, dll.

Informasi resmi dari Halal Food Guide – Inggris berikut juga bisa dipakai sebagai rujukan :http://www.guidedways.com/halalfoodguide.php

Jadi, kesimpulannya, kalimat yang menyatakan bahwa, “...kode-kode E-number mengandung lemak babi” adalah SALAH dan TIDAK BERDASAR fakta ilmiah. Tidak semua E-number itu dari lemak babi dan haram.

Kelima,
Ada beberapa hal yang membuat saya suuuuangat yakin bahwa berita ini adalah hoax :

  • Di artikel tsb ditulis bahwa Shaikh Sahib bekerja di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pégal, Perancis. Saya lalu menghubungi sahabat saya Bapak Rudi Yusuf Natamihardja yang tinggal di KJRI Marseille. Setelah beliau melacak keberadaan lembaga ini, beliau mengatakan bahwa Pégal adalah kota kecil dan disana tidak ada lembaga ini. Lembaga yang serupa POM ini ada di Montpellier, bukan di Pégal. Artinya, lembaga serupa POM di Pégal ini adalah lembaga fiktif.
  • Saya tertarik mencari tahu siapakah Anjad Khan ini. Saya coba melacak menggunakan search engines Google dan Yahoo, dengan kata kunci Anjad Khan. Dari 14 halaman yang saya buka, alhamdulillah akhirnya ketemu…! Ada 2 orang, yang satu Anjad Khan, tinggal di West Yorkshire, UK. Yang kedua orang Pakistan, yang bekerja sbg konsultan di Neuro Clinic, Medical Practice Industry, Pakistan. Keduanya bukan staf di sebuah lembaga yang bernama Medical Research Institute United States.
  • Kemudian, kalau saya ganti kata kuncinya dengan Amjad Khan, maka yang muncul ada 3 orang. Amjad Khan pertama adalah bintang film India (Bolywood). Amjad Khan kedua adalah pemain Cricket Inggris kelahiran Copenhagen, Denmark. Kedua ‘Amjad Khan’ ini tidak terkoneksi dengan sebuah lembaga yang bernama Medical Research Institute United States (kalaupun lembaga tsb ada). Amjad Khan yang ketiga adalah Amjad Khan yang ada pada artikel (hoax) ini. Dari data-data tsb saya simpulkan bahwa nama Anjad/Amjad Khan di artikel ini adalah nama fiktif.
  • Kemudian saya mencoba mencari lembaga di Amerika yang disebut sebagai Medical Research Institute United States. Dari upaya pencarian saya, ternyata saya tidak berhasil menemukan lembaga tsb di internet. Yang ada yaitu US Army Medical Research Institute, dan tidak ada satupun artikel yang terkoneksi dengan nama Anjad/Amjad Khan ini. Selain itu, tidak ada jurnal ilmiah yang dipulikasi oleh lembaga ini. Dari fakta-fakta tsb di atas, maka dapat saya simpulkan bahwa lembaga yang disebut sebagai Medical Research Institute United States ini fiktif.
  • Kalau benar Syaikh Sahib bekerja sebagai staf quality control (QC), maka mestinya beliau tahu asal bahan tsb (tanpa harus bertanya kepada orang yang 'berwenang' dalam bidang itu). Juga koq aneh, istilahnya koq 'yang berwenang di bidang itu. Lha, bukankah QC yang paling berwenang dalam pengawasan kualitas bahan.
  • Saya merasa sangat heran, koq ada perang saudara (civil war) disebabkan karena peluru yang dilapisi lemak babi. Lagi pula, itu perang saudara dimana dan antara siapa melawan siapa? Terkesan dengan sangat bahwa alasan perang ini terlalu dicari-cari.
  • Sebatas pengetahuan saya yg sangat minim, penggunaan E-number itu bukan utk menutupi kenyataan, namun untuk memudahkan identifikasi bahan. Saya kira para ahli makanan di Eropa yang beragama Islam sangat banyak dan sangat paham tentang hal ini. Masak sebodoh itu para doktor teknologi pangan Muslim ditipu?

Demikianlah klarifikasi yang dapat saya sampaikan. Semoga sahabat-sahabat sekalian berkenan untuk menyebarluaskan informasi ini agar masyarakat kembali tenang.
Sekedar tambahan informasi, Daftar Produk Halal MUI dapat kita akses dengan mudah melalui website resmi MUI atau melalui link:http://www.halalmui.org/images/stories/pdf/daftar%20produk%20halal%20Maret%202011.pdf
Ikuti pula kajian SEHAT (Seri Halal Thayyibah) yang membahas Halal-Haram Produk Makanan, Minuman, Obat dan Kosmetika melalui streaming radio internet www.radiopengajian.com yang insya Allah rutin dilaksanakan setiap Sabtu malam pkl.20.00-22.00 WIB (13:00-15:00 GMT) langsung dari Italy. Ikuti pula kajian SEHAT (Seri Halal Thayyibah) yang membahas Halal-Haram Produk Makanan, Minuman, Obat dan Kosmetika melalui streaming radio internet.

Nanung Danar Dono
PhD Student at College of Medical, Veterinary, and Life Sciences
University of Glasgow, Glasgow,
Scotland, UK

gambar ilustrasi: ngambil dari http://zainurihanif.com/wp-content/uploads/2012/02/bahaya-babi-E-pada-babi-300x214.jpg

SELAMAT IDUL ADHA 1433 H

SELAMAT IDUL ADHA 1433 H

Kalau Cinta Jangan Mengkhianati!


Oleh: Mas Iwan

Cinta merupakan salah satu anugerah terindah dari Alloh l kepada hambaNya. Cinta memang susah dilukiskan, tak dapat diungkapkan namun kehadirannya dapat dirasakan oleh setiap orang. Tabiat seseorang yang mencintai adalah melakukan segala hal demi membahagiakan orang yang dicintainya tersebut, dan sebaliknya ia akan senantiasa menjauhi hal-hal yang dibenci oleh orang yang dicintainya.

Dalam Islam, Rosululloh n mengajarkan kita untuk mencintai beliau melebihi diri kita sendiri. Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan, bahwa Umar bin Khathab a berkata kepada Nabi n :

لأَنْتَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِيْ . فَقَالَ : لاَ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ . فَقَالَ : لَهُ عُمَرُ : فَإِنَّكَ اْلآنَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ . فَقَالَ : اْلآنَ يَا عُمَرُ

“Sesungguhnya engkau wahai Rosululloh, adalah orang yang paling aku cintai daripada segala sesuatu selain diriku sendiri.” Nabi n bersabda, ‘Tidak, demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, sehingga aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’. Maka Umar berkata kepada beliau, ‘Sekarang ini engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’ Maka Nabi n bersabda, ‘Sekarang (telah sempurna kecintaanmu (imanmu) padaku) wahai Umar.” (HR. Bukhari VI/2445 no.6257)

Itu artinya tidak akan sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai Rosululloh n melebihi dirinya sendiri. Cinta itu bukti bukan hanya janji apalagi hanya sebatas puisi. Bukti cinta itu haruslah dengan perbuatan, tidak cukup hanya dengan karangan bunga apalagi cuma karangan cerita. Jika lisan kita telah mengatakan cinta terhadap Rosul maka sudah seharusnya tingkah laku kita pun harus sesuai dengan apa yang telah dicontohkan beliau n , Alloh l berfirman:
,

{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا}

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh” (QS al-Ahzaab:21)

Apa-apa yang disukai dan diperintahkan Rosul harus kita jalankan meskipun terasa berat dilaksanakan, dan sebaliknya apa-apa yang tidak disukai bahkan yang dilarang Rosul harus kita tinggalkan meskipun terasa menyenangkan jika kita lakukan. Saudaraku, perlu kita ketahui bahwasannya di akhirat kelak kita akan dikumpulkan bersama orang-orang yang kita cintai.

Shahabat Anas bin Malik a yang menggambarkan kegembiraan para shahabat ketika mendengar sebuah sabda Rosululloh n, Anas bin Malik berkata, “Maka kami (para shahabat) tidak pernah merasakan suatu kegembiraan setelah (kegembiraan dengan) Islam melebihi kegembiraan kami tatkala mendengar sabda Rosululloh n, “Engkau (akan dikumpulkan di surga) bersama orang yang kamu cintai”. Maka aku mencintai Nabi n, Abu bakar a dan Umar a, dan aku berharap akan bersama mereka (di surga nanti) dengan kecintaanku kepada mereka meskipun aku belum mampu melakukan seperti amal perbuatan mereka” (Mutafaqun ‘alaih)

Jika kita memang mencintai maka buktikanlah dengan ketaatan dan jangan sekali-kali kita melakukan pengkhianatan dengan kemaksiatan diantaranya dengan melakukan hal-hal yang dibenci serta dilarang Alloh dan RosulNya, semoga kita termasuk orang-orang yang dikumpulkan bersama Rosululloh n di jannah Nya kelak. (iwn)


Jika Alloh Menghendaki Kalian Pasti Menang


Oleh: Ustadz Ibnu Hasan At Thobari

 ولو يشاء الله لانتصر منهم ولكن ليبلوا بعضكم بعضا ..

Sekiranya Alloh menghendaki niscaya Dia membinasakan mereka, tapi Dia hendak mengujimu antara satu dengan yang lain (Q.S. muhammad: 4)

Sebagian kaum muslimin kadang dihinggapi perasaan ciut nyali dengan gertakan orang-orang kafir karena mereka mengira tidak ada lagi yang mampu menegakkan Islam ini, sebab disaat kaum muslimin akan bangkit untuk menegakkan Dinullah maka saat itu juga kesesatan dan kesyirikan bersatu memadamkan kembali cahaya agama ini.

Ini namanya su’udzdzan bilLaah, kita "menganggap" seolah orang-orang kafir itu dengan kemajuan teknologinya dan kekuatan militer serta persenjataannya akan mampu mengalahkan Alloh Rabbul 'Alamin.

Coba kita buka dan baca al-qur'an, apakah kita lupa dengan nasib kaum 'aad, tsamud dan penduduk rass? Kaum 'aad adalah masyarakat yang sangat maju di zamannya mereka adalah super power, dengan ilmu dan teknologinya mereka telah mampu memahat rumah-rumah dari cadas gunung berbatu, seraya berkata dengan belagu: "adakah yang lebih kuat dan lebih hebat dari kami?"

Apa yang terjadi setelah itu?

Alloh kirimkan badai yang lebih dahsyat dari kekuatan mereka, sehingga badai tersebut menerbangkan salah seorang diantara mereka ke langit lalu dihempaskan ke bumi sehingga pecah kepalanya, lalu angin masuk kedalam tubuhnya dan menyeret isi perutnya hingga seperti batang pohon kurma yang kosong. Dan azab itu tidak menyisakan satu orangpun diantara mereka

Ketika Alloh hendak membinasakan penduduk sebuah negeri yang telah membunuh seorang mu'min dari keluarga Yasin, Alloh berfirman:

 وما أنزلنا على قومه من بعده من جند من السماء وما كنا منزلين * إن كانت إلا صيحة واحدة فإذاهم خامدين

(Dan setelah dia meninggal) .. Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya, tidak ada siksa bagi mereka melainkan dengan satu teriakan saja maka seketika itupun mereka mati binasa (Q.S. yasin: 28-29)

Sungguh sangat mudah bagi Alloh menurunkan satu pasukan dari langit tapi cukup bagi Alloh mengutus satu malaikat saja kepada mereka yaitu malaikat Jibril ‘alaihissalam lalu malaikat yang mulia ini berteriak dengan satu teriakan yang menjadikan jantung mereka copot dan modar kojor koid seketika itu juga ..

Sangat mudah bagi Alloh membinasakan orang-orang kafir, akan tetapi Alloh ingin menguji orang-orang mu'min dengan keberadaan orang-orang kafir dan menguji orang-orang kafir dengan adanya orang-orang mu'min sebagaimana Alloh Firmankan didalam surah muhammad ayat 4 diatas. Apa tujuannya? Ulama mengatakan agar ada jihad, agar ada pengorbanan, agar ada mati syahid dari fihak orang mu'min sehingga dengannya Alloh akan meninggikan derajat mereka, memuliakan maqam mereka dan menjadikan mereka menjadi hamba yang dekat kepadaNya. Sementara bagi orang-orang kafir bagi mereka dua keburukan yaitu kekafiran dan perbuatan menghalangi manusia dari jalan Alloh yang dengannya mereka peroleh kehinaan mendapatkan tempat didasar neraka.

Kita ingat tentang kisah tongkatnya Nabi Musa alaihissalam yang berubah menjadi ular yang besar dan ganas menghabisi ular-ular kecil tukang sihir fir'aun. Sungguh sangat mudah bagi Alloh untuk sekaligus menghabisi fir'aun dengan ular jelmaan tongkat Nabi Musa alaihissalam itu, akan tetapi Alloh berkehendak lain yaitu menjadikan peristiwa itu sebagai ujian dan agar benturan antara yang haq dengan yang bathil tetap berlangsung dan tidak berhenti disitu ..

Sekiranya Alloh menghendaki niscaya Dia membinasakan mereka, tapi Dia hendak mengujimu antara satu dengan yang lain, dan orang-orang yang gugur di jalan Alloh, Alloh tidak akan menyia-nyiakan amal mereka, Alloh memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki kondisi mereka dan memasukkan kedalam surga yang telah diperkenalkanNya kepada mereka (Q.S. muhammad: 4-6)

Alloh Maha Kuasa menghancurkan musuh-musuhNya tanpa harus ada jihad, tanpa pengorbanan dan tanpa mati syahid dari fihak kaum mu'minin sebagaimana Alloh Maha Kuasa memberikan hidayah kepada seluruh manusia tanpa kecuali tanpa ada usaha keras dari para da'i karena sesungguhnya Alloh yang menguasai hati semua manusia sebagaimana FirmanNya:

 ولو شئنا لآتينا كل نفس هدىها

Dan jika Kami mau niscaya Kami berikan setiap jiwa hidayah baginya (Q.S. assajadah: 13)

 ولو شاء ربك لآمن من فى الأرض جميعا

Jika Rabbmu menghendaki tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya (Q.S. yunus: 99)

Namun Alloh senang melihat para da'i bekerja keras dalam rangka menuntun manusia, berjihad dengan harta dan jiwa mereka menegakkan agama Alloh, lalu Alloh berikan mereka ganjaran pahala yang agung, dan Alloh Yang Maha Tau Dan Maha Bijaksana punya tujuan dalam semua peristiwa dan semua urusan hamba-hambaNya ..

Wallaahu yaquulul haqqa wa huwa yahdis sabiil .. (iwn)

Mereka yang Kaya karena Menjual dengan Harga Murah


Oleh: Mas Iwan

Wanita adalah mahluk yang diciptakan Alloh l dengan segala keunikannya, betapa tidak? Secara fisik mereka ditakdirkan tidak lebih kuat dari pada pria namun kenyataannya tidak selalu wanita dapat dikalahkan oleh pria. Dalam kehidupan nyata tidak sedikit kaum pria yang bertekuk lutut di hadapan wanita. Seolah mereka lupa akan kekuatan fisik yang mereka miliki.

Berbicara mengenai wanita, di bumi ini tidak ada satu agamapun yang menghargai dan memuliakan wanita melebihi ISLAM. Islamlah yang senantiasa melindungi kehormatan dan hak-hak wanita dengan sangat adil meskipun tidak sedikit dari mereka (para wanita) karena kebodohannya justru menentang perlakuan adil tersebut. Bahkan menganggap bahwa Islam adalah agama yang diskriminatif terhadap hak-hak dan kebebasan wanita.

Salah satu hal yang paling sering dijadikan tuduhan diskriminasi Islam terhadap wanita adalah mengenai kewajiban mengenakan kerudung hijab seperti yang difirmankan Alloh dalam Al Quran berikut:

“Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.’” (Qs. An-Nuur: 31)

Dan firman-Nya,
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzaab: 59)

Dan sabda Rosululloh n berikut:
“Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya.” (Hadits shahih. Riwayat Tirmidzi)

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Dan banyak lagi keterangan mengenai kewajiban berhijab bagi wanita dan ancaman jika tidak berhijab. Namun seiring dengan berubahnya zaman, seakan kini kewajiban menutup aurat bagi wanita tidak dianggap sebagai hal yang penting atau bahkan mungkin ancaman Alloh dan Rosul-Nya dianggap sebatas main-main saja? Wal’iyadzubillah. Acapkali kita menyaksikan di media-media banyak sekali wanita-entah itu selebriti, model, atau orang umum sekalipun-yang “mengobral” aurat mereka demi mendapatkan secuil kekayaan duniawi. Mereka menjadi kaya dan terkenal karena “keberaniannya” memamerkan apa yang mereka miliki (baca: aurat) ke semua orang. Sepertinya gemerlap kehidupan dunia dan segala kemewahannya telah mengalahkan janji dan ancaman Alloh l .

Jika kita cermati perumpamaan dunia dibandingkan akhirat tidaklah seberapa, bahkan dalam sebuah hadist riwayat Imam Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah disebutkan Rosululloh n bersabda, “Dunia ini dibanding akhirat tiada lain hanyalah seperti jika seseorang diantara kalian mencelupkan jarinya ke lautan, maka hendaklah dia melihat air yang menempel di jarinya setelah dia menariknya kembali.”

Sungguh sangat ironis jika kita tahu bagaimana kedudukan dunia dibanding akhirat tetapi tidak sedikit dari kita (terutama para wanita) yang dengan “suka rela” mengorbankan akhiratnya hanya untuk kesenangan dunia yang tidak seberapa. Secara materi dunia mereka kaya dan bahkan memiliki segalanya tetapi mereka lupa bahwa mereka telah menghargai diri (baca: aurat) mereka dengan begitu murahnya. Segala sesuatunya akan dimintai pertanggungjawaban di hari akhir kelak dan siapakah yang lebih teliti perhitungannya melebihi Alloh l ? wallohu a’lam bisshowab. (iwn)

Referensi hadist:



Sudahkah Kita Berbakti Kepada Orang Tua?


Oleh: Mas Iwan

Ada sebuah kisah nyata, pada suatu hari seorang ibu sedang bercengkerama dengan anak-anaknya yang sedang asyik belajar. Ia memberikan buku gambar dan krayon kepada anak bungsunya yang masih berusia 4 tahun. Tentunya agar si bungsu tidak mengganggu kakak-kakaknya. Tiba-tiba dia teringat belum menyiapkan makan siang untuk bapak mertuanya. Seorang kakek tua sakit-sakitan yang tinggal di salah satu paviliun yang terpisah dari bangunan rumah utama.

Sehari-hari sang istrilah yang lebih banyak mengurus Bapak mertuanya. Ia mengurusnya sebisanya, suaminya pun cukup puas dengan apa yang dilakukan sang istri untuk ayahnya yang tidak bisa keluar dari ruangan karena kesehatan yang semakin menurun.

Si istri segera menyiapkan makanan dan mengantarkannya sendiri. Ia juga menanyakan apakah ada hal lain yang ia minta. Setelah beres ia kembali menemani anak-anaknya. Ia memperhatikan si bungsu yang sedang menggambar kotak segi empat dengan garis-garis di dalamnya. Sepertinya ia sedang menggambar denah rumah. “Adek sedang menggambar apa?” tanya ibu. “Ini gambar rumahku nanti kalau sudah besar.” Jawabnya.

Kemudian si Ibu menunjuk setiap ruangan sambil menanyakan, “Ini ruangan apa?” “Ini dapur, ruang tamu, kamar tidur, ….” Kata si Bungsu bersemangat. Kemudian si Ibu menunjuk gambar persegi empat yang terpisah dari denah utama, “Ruangan ini kok ada di luar rumah?” Dengan polos si Bungsu menjawab, “Ruangan ini untuk ibu nanti, Ibu tinggal disitu seperti Kakek yang tinggal di paviliun.”
Barulah si Ibu tersadar dengan ucapan polos putranya. Ternyata selama ini ia dan suaminya telah durhaka kepada orang tua. Ia bersyukur telah disadarkan oleh putra bungsunya.
Dari Ibnu Umar a berkata bahwa Rosululloh n bersabda, “Berbaktilah kepada kedua orang tua, niscaya anak kalian akan berbakti kepada kalian.” (H.R. Thabrani)

Dikutip dari majalah arrisalah Vol. X No. 3 Ramadhan-Syawal 1432 H/September 2010 (dengan perubahan seperlunya) –iwn--

WANITA PEMBUNUH ABU LAHAB


Oleh: Ustadz Ibnu Hasan Ath Thobari

Siapa tidak kenal Abu Lahab? Namanya diabadikan Allah dalam Qur'an ketika ia bersama istrinya dijebloskan ke dalam api neraka. Akan tetapi, banyak diantara kita yang tidak mengetahui bagaimana matinya seorang musuh Allah bernama Abu Lahab ini. Seorang pembesar bangsa Quraisy yang juga salah seorang paman Nabi kita yang mulia Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Ternyata yang menyebabkan matinya Abu Lahab adalah sebuah pukulan yang dilakukan oleh seorang shahabiyyah yang mulia. Beliau adalah Lubabah Al-Kubra yang dikenal dengan panggilan Ummu Fadl binti Al-Harits radhiyallahu anha. Wanita yang juga menjadi saudara kandung Sayyidah Maimunah binti Al-Harits radhiyallahu anha.

Ummu Fadl tercatat sebagai wanita kedua yang masuk Islam setelah Ummul Mu'minin Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu anha. Ummu Fadl juga adalah seorang istri dari sahabat yang mulia sekaligus paman dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yaitu Al-Abbas ibn Abdil Muththalib radhiyallahu anhu.
Rasulullah sendiri sering mengunjunginya dan beristirahat siang di rumahnya. Keluarga mulia ini juga termasuk salah satu tempat bersandar Rasulullah pada masa sulit. Lain halnya dengan Ummu Jamil. Meski kata jamil terlekat dinamanya, namun perangai dan tingkah lakunya jauh dari keindahan. Sebagai isteri Abu Lahab, Ummu Jamil adalah wanita yang terkenal aktif memusuhi dan memerangi Islam. Tak jarang diantara dua keluarga yang masih sangat dekat hubungannya itu menimbulkan percekcokan.

Ummu Fadl, bersama suami dan anak-anaknya pun kemudian sepakat untuk menyembunyikan keIslaman mereka karena khawatir dengan kejahatan kaumnya. Namun Allah berkehendak lain, Al-Abbas malah tertawan ditangan kaum muslimin saat Perang Badr. Kondisi kaum muslimin yang belum mengetahui perihal keIslamannya sedikit banyak menyulitkan Rasulullah. Walhasil beliaupun menebus sang paman Al-Abbas seperti orang musyrik lainnya. Taktik ini dilakukan agar rahasia keIslaman Al Abbas tetap tidak terbongkar oleh orang-orang Quraisy. Ummu Fadl pun melihat kemarahan orang-orang kafir termasuk iparnya, Abu Lahab. Kekalahan kaum kafir dalam Perang Badr sangat mengiris hati Abu Lahab. Ummu Fadl pun mewanti-wanti ke empat anaknya agar tidak menunjukkan raut wajah bahagia sehingga keIslaman mereka tetap tidak bocor ke telinga kaum Quraisy.

Namun sebuah kejadian betul-betul merubah segalanya. Hal ini bermula ketika Ummu Fadl beserta seorang budaknya bernama Abu Rafi` turut mendengarkan perbincangan di ujung rumahnya antara iparnya, Abu Lahab dan keponakannya Abu Sufyan Ibnul Harits.
Saat itu, Abu Sufyan menceritakan kepada Abu Lahab bagaimana kaumnya kalah melawan kaum muslimin. Abu Lahab pun hanya bisa marah-marah dan melontarkan sumbah serapah atas kenyataan itu. Sebaliknya, di ujung rumah, Ummu Fadl justru sangat bersuka cita atas apa yang didengarnya.

Abu Sufyan berkata, ”Demi Allah, walau demikian aku tidak akan menyalahkan mereka karena kami menghadapi manusia-manusia putih berkuda putih diantara langit dan bumi dan tidak ada yang mampu mengalahkan mereka.”
Tentu saja Ummu Fadl merasa bahagia mendengarnya, akan tetapi Abu Rafi` tidak lagi mampu menahan rasa bahagianya hingga kemudian ia berteriak, ”Demi Allah, itu adalah para Malaikat!!”

Mendengar teriakan itu, Abu Lahab bangkit. Dengan diliputi rasa marah, ia lantas menghampiri Abu Rafi' lalu memukulnya secara keras. Sontak saja melihat budaknya dipukul, Ummu Fadl menjadi lupa terhadap langkah untuk menyembunyikan keIslamannya. Wanita mulia ini kemudian mencabut sebuah tiang yang ada di rumahnya dan lewat jiwa pemberani langsung menghajar kepala Abu Lahab lalu berkata, ”Beraninya kamu memukul Abu Rafi`saat tidak ada majikannya”.

Apa yang terjadi? Kepala Abu Lahab bonyok bukan kepalang. Rambutnya dibanjiri kucuran darah dari pentungan yang dilayangkan Ummu Fadl. Abu lahab pun kemudian meninggalkan rumah saudaranya, Al-Abbas. Berselang tujuh malam, luka tersebut semakin parah dan bekas pukulan itu menembus sampai otak hingga menyebabkan pembusukan.

Orang-orang di sekitar pun mulai menjauhinya. Para warga mencium bau tidak sedap yang keluar dari luka Abu Lahab. Mereka juga khawatir luka Abu Lahab dapat menular menimpa mereka. Abu Lahab pun akhirnya hidup sendiri. Ia mengerang pedih tanpa ada yang membantu. Istrinya, Ummu Jamil (hammalatul hathab) yang seharusnya berada di sampingnya, justru pergi bersama anak-anaknya menjauhi sang suami. Dan naas, tak lama kemudian Abu Lahab benar-benar tewas.

Selama tiga hari, jasad Abu Lahab dibiarkan tergeletak tanpa ada yang bersedia menguburkan. Para warga tidak berani mendekati jasadnya. Akhirnya karena bau busuk yang kian menjadi, maka digali juga sebuah lubang kubur bagi Abu Lahab. Bangkai Abu Lahab didorong-dorong dengan sebilah kayu sampai masuk lubang.

Tidak hanya itu, prosesi penguburan pun berlangsung secara mengenaskan. Dari jauh warga melempari kuburan Abu Lahab dengan batu hingga mereka yakin betul jasadnya telah tertutup rapat. Ya sebuah tragedi kematian yang lebih hina dari kematian seekor ayam sekalipun.
Itulah akhir hayat yang dialami oleh manusia yang sombong kepada Allah dan menolak risalah NabiNya shallaallahu alaihi wa sallam.

Wallahu a`lam (iwn/muslimisme)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates